Baterai Laptop Sudah Penuh, Dicas Terus atau Dicabut?

Baterai Laptop Sudah Penuh, Dicas Terus atau Dicabut?

Kalian mungkin bertanya-tanya, kalau baterai laptop sudah 100% (penuh), sebaiknya dicabut atau dibiarkan terus? Mungkin seperti itu kira-kira pertanyaan yang sering muncul dari sekian banyak pengguna laptop, khususnya laptop yang digunakan untuk bekerja.

Apakah baterai laptop yang sudah penuh harus segera dicabut, atau boleh dibiarkan dicas terus menerus selama dipakai? Pertanyaan salah satu member grup laptop di Facebook

Dan pertanyaan tersebut dijawab oleh member dari grup tersebut seperti ini.

bagusan dicabut, selain dapet listrik bersih juga meminimalisir listrik kotor dari sumber listrik dan membuat baterai laptop awet

Jawaban tersebut ada benarnya. Selain mengoptimalkan dan meminimalisir penggunaan listrik, kita juga dapat memperlama umur dari baterai laptop yang kita gunakan. Secanggih-canggihnya teknologi charging protection, tetap saja perangkat yang digunakan sambil charging akan lebih pendek umur baterainya.

Bahan

Baterai laptop rata-rata menggunakan lithium, di mana lithium merupakan salah satu logam reaktif (mudah meledak), sehingga ketika sudah dicas sampai 100%, risikonya adalah baterai menjadi panas, khususnya ketika cell baterai yang sudah mau mati. Anda bisa mencoba dengan baterai yang sudah drop, coba dicas atau diberikan daya yang tidak stabil pasti akan mengembung bahkan bisa meledak. Ketika baterai sudah drop, saran saya sebaiknya langsung diganti.

Siklus

Baterai yang beredar di pasar umumnya ada dua tipe, yaitu baterai dengan siklus normal dengan durasi 300-500 siklus dan baterai siklus panjang dengan durasi 1000 siklus. Namun, perusahaan yang menggunakan baterai siklus panjang baru 2 perusahaan laptop, yaitu HP dan Apple. Siklus bisa dihitung dari persentase baterai, berikut adalah contohnya:

  • Kondisi 1: 100% dipakai sampai 50% (-50%).
  • Kondisi 2: 50% dicas sampai 75% (+25%).
  • Kondisi 3: 75% dipakai sampai 15% (-55%).
  • Kondisi 4: 15% dicas sampai 90% (+75%).
  • Kondisi 5: 90% dipakai sampai 30% (-60%).

Di sini Kondisi 4 baterai baru selesai satu siklus, di mana sudah melewati -105% (siklus minus ditambah nilai 55) dan +100% (siklus plus 25 ditambah 75).

Jadi, misalkan sebuah baterai sudah 100% terus kita charge berarti tidak terjadi siklus dong? Belum tentu. Kita lihat 100% kitu saat dalam beberapa detik, ada kemungkinan juga turun sebentar ke 99% dan naik ke 100% lagi dengan cepat ketika konsumsi daya laptop masih mengambil dari baterai.

Teknologi cut off power tidak ada di semua laptop. Walaupun ada, tetap umur baterai laptop yang tidak dipakai sambil charging akan lebih lama. Biasanya teknologi cut off power ini ada di laptop premium, karena teknologi tersebut masih mahal. Saran saya, lebih baik batasi main laptop sambil ngecas, untuk memperpanjang umur baterai laptop kita, apalagi kita pakai laptop entry level.

Kestabilan Listrik

Listrik di Indonesia masih didominasi oleh PLN dan kita juga hanya tinggal menerima listrik, yang entah itu listrik bersih atau listrik kotor. Ada kalanya listrik tidak stabil dari PLB dan ada juga faktor instalasi kelistrikan rumah atau kantor belum SNI Sucofindo atau mungkin juga memang asal ada colokan listrik.

Ketika listrik tidak stabil, entah karena undervoltage, overvoltage, overcurrent atau lainnya itu ada risikonya tersendiri, sehingga baterai sifatnya juga sebagai peredam ketika ada anomali listrik di mana sebagian listrik yang masuk ke laptop ada yang masuk ke baterai dan baterai menyuplai ke mesin dan sebagian lagi mengambil mentah dari adaptor.

Tapi mas, saya biasa ngecas di kantor, baterai laptop saya aman-aman saja

Syukurlah, kemungkinan besar listrik di kantor Anda termasuk yang terjaga dan bersih, entah ada semacam Stabilizer besar, jadi peralatan elektronik tidak cepat aus. Banyak elektronik rusak di sektor hunian 450-1300 watt, dikarenakan tidak adanya stabilizer listrik dan kualitas terminal seadanya.

Stop Kontak/Terminal

Untuk stop kontak SNI dan stiker tulisan “Asli Kuningan” itu terkadang masih ada yang dipalsukan. Bisa Anda cari di YouTube, banyak tentang cara membedakan terminal kuningan asli atau bukan.

Dari setiap spesifikasi terminal juga ada peruntukannya, contohnya ada sebuah dapur yang terminalnya untuk nyolok magic com dan kulkas kompresor konvensional/non inverter, dalam satu stop kontak dan itu stop kontak yang harganya belasan ribu.

Magic com saja butuh 300-500 watt ketika memasak nasi dan kulkas tipe tersebut butuh 180-400 watt. Terminal belasan ribu (terminal gepeng) tersebut diperuntukan hanya untuk watt kecil seperti kipas angin, radio dan sebagainya. Namun, jika diberikan beban di atas 500 watt, ketika kulkas dan magic com hidup secara bersamaan, bisa kita bayangkan, minimal gosong karena panas kelebihan beban atau bisa saja langsung terbakar.

Maka dari itu, pemilihan stop kontak sangatlah penting. Seperti anti petir atau bahkan kita usahakan beli yang sudah memiliki smart power socket yang bisa menampilkan watt dan voltase dari setiap colokan, juga bisa kita jadwal jam untuk hidup dan matinya.

Mudahnya, untuk alat elektronik pintar pastikan menggunakan stop kontak SNI Sucofindo. Jika ada terminal yang berkarat, langsung dibersihkan. Jika ada yang goyang, kita rapatkan, dan kalau ada percikat api ketika dicolok, cek keseluruhan instalasi listrik, kemungkinan ada listrik

Sertifikasi

Apa beda dari SNI biasa, SNI Sucofindo dan palsunya? Simpelnya seperti ini, misalkan dibuat angka, dalam suatu alat sebelum masuk ke pasar pasti ada namanya pengujian ini dan itu untuk mendapatkan sertifikasi SNI. Sertifikasi ini bertujuan utnuk memberikan kesan aman kepada pengguna. Namun, bagi masyarakat awam ketika ada stiker SNI, mereka sudah langsung mengira barang tersebut sudah SNI. Namun ternyata palsu atau bahkan hanya lolos beberapa pengujian.

SNI yang asli biasanya ada nomor registrasi di bawah itu dan bukan pada stiker atau kemasan, namun langsung dicetak di barang tersebut. Bagi Anda yang menggunakan stop kontak Broco, bisa langsung mengecek di bagian bawah terminal pasti ada logo SNI timbul dan logo globe bertuliskan Sucofindo.

Sucofindo ini adalah salah satu perusahaan sertifikasi SNI yang grade-nya tinggi, tidak sembarang produk bisa mendapatkan sertifikasi ini. Inilah sebab stop kontak Broco termasuk mahal dibandikan yang lainnya. Karena merk tersebut memiliki tingkat keamanan yang berbeda dibandingkan merk yang lainnya.

Bagaimana Sebaiknya Agar Baterai Laptop Lebih Awet?

Jadi, apa yang harus dilakukan untuk memperpanjang umur baterai laptop? Saran saya, sebaiknya hindari penggunaan sambil cas, kecuali untuk hal-hal yang memang mendesak. Jangan sampai Anda membiarkan baterai laptop atau alat elektronik lainnya yang sudah penuh (100%) di-charge terus.

Hal tersebut bisa membuat baterai menjadi overheat atau panas berlebih, tentunya overheating ini akan mempengaruhi komponen lain di dalam laptop.

Penutup

Ada banyak faktor yang mempengaruhi umur baterai laptop. Mulai dari bahan, siklus, kestabilan listrik, stop kontak atau terminal dan sertifikasi dari alat-alat elektronik penunjang lain.

Agus Kusuma
Agus Kusuma Seorang gamer dan part-time blogger. Menyukai berbagai hal yang berkaitan dengan teknologi.

Posting Komentar untuk "Baterai Laptop Sudah Penuh, Dicas Terus atau Dicabut?"